ERDIKHA MORNING IDEA 21 SEPTEMBER 2021
View PDF
21 Sep 2021

Wall Street Melemah, Hati-Hati IHSG Rawan Koreksi

Bursa Asia ditutup melemah pada perdagangan kemarin. Indeks saham Hang Seng Hong Kong menjadi yang terburuk dari pelemahan bursa Asia kemarin, yakni hingga -3,3%. Sedangkan indeks Nikkei Jepang, Shanghai Composite China, KOSPI Korea Selatan, Weighted Index Taiwan pada perdagangan kemarin tidak dibuka karena sedang libur nasional. Indeks IHSG pada perdagangan kemarin ditutup melemah pada level 6076. Pelemahan indeks dibebani oleh sektor Basic Materials (-1.784%), Consumer Cyclicals (-1.04%), Energy (-0.513%), Financials (-0.265%), Healthcare (-0.649%), Industrials (-1.419%), Infrastructures (-0.804%), Consumer Non-Cyclical (-1.675%), Properties & Real Estate (-1%), Technology (-2.549%), kendati ditopang oleh sektor Transportation & Logistic (2.351%) yang mengalami penguatan walaupun belum signifikan. Indeks pada hari ini diperkirakan akan bergerak pada range level support 6047 dan level resistance 6103. Untuk bursa saham Wall Street ditutup melemah juga pada perdagangan kemarin awal pekan ini, Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup ambles 1,78% ke level 33.970,47, sedangkan S&P 500 ambruk 1,7% ke level 4.357,66 dan Nasdaq Composite anjlok 2,19% ke posisi 14.713,9. Fed Interest Rate Decision dan Fed Press Conference Masih Menjadi Perhatian Investor Pekan Ini Pada pekan ini dari US juga kan ada Fed Interest Rate Decision dan Fed Press Conference yang mana kemungkinan The Fed akan menginformasikan terkait rencana Tapering-off yang akan dilakukan, yang sebelumnya direncanakan pada tahun ini hingga akhir tahun 2021. Keputusan untuk melakukan Tapering-off ini ada kemungkinan masih akan dikaji karena seperti yang kita ketahui bahwa dibeberapa negara saat ini kasus Covid-19 kembali meningkat termasuk US dan China, serta beberapa negara lainnya. Sehingga keputusan kebijakan yang dilakukan The Fed nantinya akan sangat memutuskan bagaimana arah kebijakan moneter US kedepannya ditengah kondisi yang masih belum stabil saat ini. Menurut kami, katalis ini juga menjadi salah satu pendorong pelemahan indeks yang terjadi pada hari Senin serta masih akan menjadi katalis pada hari ini karena para pelaku pasar khawatir bahwa The Fed benar akan memberlakukan kebijakan Tapering-off nantinya. Kekhawatiran Gagal Bayar Raksasa Properti China Seperti yang dikatakan pada report hari Senin bahwa adanya kekhawatiran akan dampak dari masalah properti di China masih menjadi salah satu katalis yang mampu mempengaruhi pergerakan indeks buursa Asia terutama Indeks Hang Seng Hong Kong yang sempat melemah hingga -4% namun ditutup melemah -3,3%. Nampaknya masalah properti ini apabila berlanjut dampaknya bisa meluas hingga ke pertumbuhan ekonomi China dan untuk bursa Asia lainnya biasanya ikut terdampak karena adanya kekhawatiran akan melambatnya pemulihan ekonomi China yang mengakibatkan terganggunya supply-demand beberapa barang ataupun produk dari/ke China. Rilis Data Suku Bunga Acuan Domestik Hari ini akan ada Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) yang biasanya akan menjelaskan mengenai kebijakan moneter selama sebulan kedepan akan seperti apa. Kemudian akan mengumumkan tingkat suku bunga acuan (BI 7-Day Reverse Repo Rate) yang diproyeksikan masih akan cenderung stagnan di level 3,5%. Para pelaku pasar akan memantau bagaimana kebijakan bank sentral dalam meminimalisir efek yang buruk bagi Indonesia apabila Tapering-Off akan benar dilakukan oleh US dalam waktu dekat ini. PPKM Kembali Diperpanjang dan Dilonggarkan Untuk kasus Covid-19 domestik seperti yang kita ketahui bahwa saat ini sudah mulai terkendali dan sudah berada dibawah level 10.000 perhari, kembali pada tren awal tahun 2021. Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali diperpanjang selama dua pekan hingga 4 Oktober 2021 mendatang. Pemberlakuan aturan kali ini menurunkan level dihampir semua daerah yang kini menjadi level 3-2. Dan adanay perlonggaran pada restoran dan fasilitas olahraga outdoor sudah mulai beroperasi, bioskop sudah muali dibuka, serta perkantoran non-esensial sudah mulai kenbali bekerja secara Work From Office (WFO) dengan kapasitas maksimal 25%. Dengan adanya pelonggaran tersebut maka seharusnya ini bisa menjadi katalis positif bagi indeks domestik. Karena dengan adanya penurunan kasus Covid-19 ini maka adanya optimisme untuk recovery economy kembali berjalan pada kuartal 4 2021 serta mobilitas juga semakin meningkat.





PT. Erdikha Elit Sekuritas | Member of Indonesia Stock Exchange
Gedung Sucaco lt.3 Jalan Kebon Sirih kav.71

Jakarta Pusat 10340, Indonesia

Website : www.erdikha.com